Verifikasi Faktual Partai Politik oleh KPU Kabupaten Yahukimo
Yahukimo - Tahapan Verifikasi Faktual adalah fondasi integritas Pemilihan Umum yang sering disebut juga Verfak. Bagi partai politik, ini adalah “ujian lapangan” untuk membuktikan bahwa struktur, kantor, dan yang terutama anggotanya benar-benar ada dan sah. Namun, bagi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Yahukimo, proses Verfak merupakan sebuah tugas yang menjaga akuntabilitas demokrasi sekaligus menaklukkan tantangan geografis yang ekstrem di wilayah Papua Pegunungan. Apa saja yang Diverifikasi? Verfak yang dilakukan oleh KPU Kabupaten Yahukimo sesuai dengan Peraturan KPU (PKPU), yang mencakup tiga aspek utama, yaitu: Kepengurusan Partai Politik, tim Verifikasi Faktual harus memastikan bahwa pengurus partai (Ketua, Sekretaris, Bendahara) benar-benar ada dan berkantor di alamat yang di daftarkan. Verifikasi juga mencakup pemenuhan syarat keterwakilan Perempuan minimal 30% dalam kepengurusan. Keberadaan dan Kepemilikan Kantor Tetap, KPU memastikan partai politik memiliki kantor yang layak dan digunakan sebagai pusat administrasi hingga tahapan Pemilu selesai. Di Kabupaten Yahukimo, hal ini juga termasuk dalam verifikasi kondisi kantor di tengah keterbatasan infrastruktur daerah. Keanggotaan Partai Politik (Verfak Door-to-Door), ini adalah bagian paling menantang karena KPU Kabupaten Yahukimo harus mengambil sampel acak (acak sensus) dari data anggota partai politik yang terdaftar di Sistem Informasi Partai Politik (SIPOL) dan mendatangi mereka satu per satu (door-to-door) untuk: Memastikan orang tersebut benar-benar ada; Memverifikasi kebenaran Kartu Tanda Anggota (KTA) dan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP); Menanyakan secara langsung status keanggotaannya dan apakah orang tersebut terdaftar ganda. Tantangan Unik Verfak di Yahukimo Meskipun prinsip Verfak sama di seluruh Indonesia, KPU Kabupaten Yahukimo menghadapi beberapa hambatan logistik yang membuatnya berbeda, karena : Aksesibilitas Geografis Sebagian besar dari 51 distrik di Yahukimo hanya dapat diakses melalui transportasi udara (pesawat perintis) dari Dekai (Ibukota Kabupaten). Tim Verfak harus dapat mengalokasikan anggaran besar untuk sewa pesawat dan mempertimbangkan risiko penerbangan di pegunungan. Setelah mendarat, tim Verfak akan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki berjam-jam melintasi medan yang sulit untuk mencapai rumah-rumah anggota partai di kampung-kampung. Keterbatasan Infrastruktur Digital Koneksi internet dan jaringan seluler seringkali tidak stabil atau bahkan belum ada di pedalaman. Hal ini menggagalkan metode alternatif Verfak yang diizinkan KPU, yaitu metode dengan menggunakan panggilan video (video call). Akibatnya, tim Verfak KPU Kabupaten Yahukimo wajib melakukan Verfak secara tatap muka, menambah beban logistik dan waktu. Dinamika Kultural dan Kehadiran Anggota Masyarakat di bagian pedalaman Kabupaten Yahukimo memiliki mobilitas yang tinggi karena pekerjaan tradisional (berkebun atau berburu) atau urusan adat. Ketika tik Verfak KPU datang, anggota sampel seringkali tidak berada di rumah. Sehingga KPU Kabupaten Yahukimo harus berkoordinasi dengan Liaison Officer (LO) partai politik dan Kepala Kampung untuk menjadwalkan ulang pertemuan, menunjukkan pentingnya pendekatan kultural dalam pelaksanaan tugas. Akuntabilitas Data SIPOL Verifikasi Faktual ini menjadi sebuah filter penting untuk data yang masuk ke SIPOL. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Yahukimo bertugas menindaklanjuti data anomaly, seperti dugaan ganda keanggotaan atau NIK yang tercantum tanpa sepengetahuan pemilik. Keberhasilan Verifikasi Faktual ini menjamin bahwa basis data politik di Kabupaten Yahukimo bersih dan akurat sebelum penetapan sebagai peserta Pemilu. Verifikasi Faktual Partai Politik di Kabupaten Yahukimo merupakan sebuah tugas yang bukan hanya menuntut keahlian teknis, tetapi juga ketahanan fisik dan integritas moral penyelenggara Pemilu. Setiap langkah kaki yang di tempuh oleh Komisioner dan Sekretariat KPU Kabupaten Yahukimo ke pedalaman adalah Upaya untuk memastikan bahwa pesta demokrasi di Indonesia dibangun di atas fondasi data yang otentik dan terverifikasi. Keberhasilan mereka dalam menuntaskan Verifikasi Faktual, meski di tengah tantangan yang tak terbayangkan kontribusi mereka nyata bagi kualitas demokrasi di Papua Pegunungan.
Selengkapnya