Integritas Adalah: Pengertian, Ciri, dan Contoh Sikap

Yahukimo - Dalam kehidupan sehari-hari, terutama di lingkungan kerja pemerintahan, istilah integritas sering kita dengar. Namun, tidak semua orang benar-benar memahami makna mendalam dari kata ini. Integritas bukan hanya tentang kejujuran, tetapi juga tentang konsistensi antara nilai yang diyakini, perkataan yang diucapkan, dan tindakan yang dilakukan.

Bagi lembaga penyelenggara Pemilu seperti KPU Kabupaten Yahukimo, integritas merupakan fondasi utama dalam menjaga kepercayaan publik. Tanpa integritas, keadilan dan transparansi dalam penyelenggaraan pemilihan sulit terwujud. Oleh karena itu, penting bagi setiap penyelenggara Pemilu, aparatur sipil negara, serta masyarakat luas untuk memahami arti integritas dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Pengertian Integritas

Secara etimologis, kata integritas berasal dari bahasa Latin integer yang berarti “utuh” atau “seluruh”. Dari makna ini, integritas dapat dipahami sebagai keutuhan antara pikiran, perkataan, dan perbuatan seseorang.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), integritas berarti mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan memancarkan kewibawaan serta kejujuran. Dalam konteks etika kerja, integritas berarti menjaga kejujuran, tanggung jawab, serta menjunjung nilai-nilai moral dalam setiap tindakan.

Bila seseorang memiliki integritas, ia tidak mudah tergoda oleh keuntungan pribadi yang bisa merusak kepercayaan atau mencederai prinsip. Begitu pula dalam organisasi seperti KPU, integritas menjadi pengawal moral agar semua proses penyelenggaraan Pemilu berjalan jujur, adil, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Ciri-Ciri Orang yang Memiliki Integritas

Integritas bukan sesuatu yang bisa diukur hanya dari ucapan, tetapi dari kebiasaan dan perilaku yang konsisten. Berikut beberapa ciri yang menunjukkan seseorang memiliki integritas:

  1. Jujur dan Dapat Dipercaya
    Orang berintegritas selalu berkata dan bertindak sesuai kenyataan. Ia tidak memutarbalikkan fakta, tidak menipu, dan tidak berusaha mencari keuntungan dengan cara yang salah.
  2. Konsisten dalam Prinsip
    Mereka tidak mudah goyah oleh tekanan, situasi, atau kepentingan tertentu. Sekalipun dihadapkan pada godaan, nilai yang diyakini tetap dijaga.
  3. Bertanggung Jawab atas Tindakan Sendiri
    Seseorang dengan integritas tidak menyalahkan orang lain ketika terjadi kesalahan. Ia berani mengakui kekeliruan dan berusaha memperbaikinya.
  4. Menjunjung Keadilan dan Kebenaran
    Dalam membuat keputusan, ia berpihak pada kebenaran, bukan pada kepentingan pribadi, keluarga, atau kelompok.
  5. Menepati Janji dan Komitmen
    Janji yang telah diucapkan akan dipegang teguh. Bila tidak mampu menepati, ia akan menjelaskan dengan jujur alasannya.
  6. Menghargai Orang Lain
    Integritas juga tampak dari cara seseorang memperlakukan orang lain dengan adil, sopan, dan penuh rasa hormat, tanpa membeda-bedakan status sosial.
  7. Transparan dalam Bertindak
    Semua keputusan dan tindakan dilakukan secara terbuka agar dapat dipertanggungjawabkan di hadapan publik.

Ciri-ciri di atas mencerminkan pribadi yang dipercaya dan dihormati. Orang seperti inilah yang menjadi teladan di lingkungan kerja dan masyarakat

Contoh Sikap Integritas dalam Kehidupan Sehari-hari

Integritas bukan hanya slogan yang ditempel di dinding kantor. Nilai ini harus diterapkan dalam tindakan nyata. Berikut beberapa contoh sikap integritas yang bisa dilakukan di lingkungan kerja KPU maupun dalam kehidupan bermasyarakat:

  • Datang tepat waktu ke kantor atau kegiatan resmi. Ketepatan waktu menunjukkan disiplin dan tanggung jawab terhadap tugas.
  • Tidak menyalahgunakan jabatan atau wewenang untuk kepentingan pribadi. Semua keputusan harus berdasarkan aturan dan kepentingan umum.
  • Menolak pemberian atau gratifikasi yang dapat menimbulkan konflik kepentingan.
  • Bersikap terbuka terhadap kritik dan masukan. Orang yang berintegritas tidak anti terhadap pendapat berbeda, tetapi menjadikannya bahan refleksi.
  • Menjaga kerahasiaan data penting. Misalnya, dalam proses Pemilu, kerahasiaan suara pemilih harus dijaga sebaik mungkin.

Ketika setiap pegawai dan penyelenggara Pemilu berperilaku seperti ini, kepercayaan masyarakat terhadap KPU akan semakin kuat.

Makna Integritas bagi KPU Kabupaten Yahukimo

Integritas memiliki makna yang sangat mendalam bagi KPU Kabupaten Yahukimo. Sebagai lembaga yang menyelenggarakan pesta demokrasi di tingkat daerah, KPU harus menjadi contoh dalam hal moralitas, profesionalisme, dan kejujuran.

Integritas memastikan bahwa setiap tahapan Pemilu  mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga rekapitulasi suara  berjalan sesuai prosedur dan bebas dari intervensi. Dengan demikian, hasil pemilihan akan diterima dengan lapang oleh semua pihak.

Selain itu, integritas juga menciptakan budaya kerja yang sehat. Ketika semua pegawai menjunjung tinggi nilai kejujuran dan tanggung jawab, suasana kerja akan lebih harmonis dan produktif. Kinerja lembaga pun meningkat karena setiap individu bekerja bukan hanya untuk kewajiban, tetapi karena merasa memiliki tanggung jawab moral kepada masyarakat dan negara.

Integritas adalah nilai dasar yang harus dijaga oleh setiap individu, terutama bagi penyelenggara Pemilu. Tanpa integritas, kepercayaan publik akan luntur dan demokrasi akan kehilangan maknanya.

Melalui pemahaman dan penerapan nilai-nilai integritas di setiap aspek pekerjaan, KPU Kabupaten Yahukimo dapat terus menjadi lembaga yang profesional, transparan, dan dipercaya masyarakat dengan menjadikan integritas sebagai budaya kerja dan panduan moral dalam melayani bangsa, agar proses demokrasi di Kabupaten Yahukimo berjalan dengan jujur, adil, dan bermartabat.

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Dilihat 11 Kali.