Wawasan Nusantara: Pengertian, Tujuan, dan Penerapannya di Indonesia
Yahukimo – Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari beragam suku, bahasa, agama, dan budaya. Keberagaman ini merupakan kekayaan bangsa sekaligus tantangan dalam menjaga persatuan dan kesatuan nasional. Untuk itulah diperlukan suatu cara pandang kebangsaan yang mampu menyatukan seluruh elemen bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Cara pandang tersebut dikenal dengan istilah Wawasan Nusantara.
Pengertian Wawasan Nusantara
Secara etimologis, kata Wawasan berarti pandangan, tinjauan, atau cara melihat, sedangkan Nusantara berarti kesatuan kepulauan Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Dengan demikian, Wawasan Nusantara dapat diartikan sebagai cara pandang dan sikap bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Konsep ini menegaskan bahwa Indonesia adalah satu kesatuan yang utuh dalam aspek politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan. Segala kebijakan, tindakan, dan keputusan yang diambil oleh pemerintah maupun masyarakat harus berlandaskan semangat persatuan dan kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi, kelompok, atau daerah.
Tujuan Wawasan Nusantara
Tujuan utama dari Wawasan Nusantara adalah mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa serta menjamin keutuhan wilayah NKRI. Namun, tujuan tersebut dapat dijabarkan secara lebih rinci sebagai berikut:
- Menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air.
Wawasan Nusantara membentuk kesadaran bahwa seluruh rakyat Indonesia adalah bagian dari satu bangsa dan satu tanah air yang sama. - Menjadi pedoman dalam penyusunan kebijakan nasional.
Segala kebijakan pemerintahan, baik di pusat maupun daerah, harus berlandaskan semangat kebangsaan dan kepentingan seluruh wilayah Indonesia. - Mendorong pemerataan pembangunan nasional.
Pembangunan tidak boleh terpusat hanya di daerah tertentu. Setiap wilayah, termasuk daerah perbatasan dan terpencil seperti Kabupaten Yahukimo, harus mendapat perhatian yang sama dalam proses pembangunan nasional. - Menjaga keutuhan dan kedaulatan negara.
Dengan memahami Wawasan Nusantara, seluruh rakyat Indonesia diharapkan dapat berperan aktif dalam menjaga keamanan, ketertiban, dan kedaulatan NKRI dari berbagai ancaman, baik dari dalam maupun luar negeri. - Memperkuat persaudaraan antarwarga bangsa.
Dalam masyarakat yang majemuk, Wawasan Nusantara menjadi perekat yang menumbuhkan toleransi, saling menghormati, dan kerja sama antarwarga negara.
Penerapan Wawasan Nusantara di Indonesia
Penerapan Wawasan Nusantara dapat dilihat dalam berbagai bidang kehidupan nasional. Berikut beberapa contoh penerapannya:
1. Bidang Politik
Dalam bidang politik, Wawasan Nusantara diwujudkan melalui pelaksanaan sistem pemerintahan yang demokratis berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Salah satu wujud konkretnya adalah penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) yang luber (langsung, umum, bebas, rahasia) dan jurdil (jujur dan adil).
Sebagai lembaga penyelenggara pemilu, Komisi Pemilihan Umum (KPU), termasuk KPU Kabupaten Yahukimo, memiliki peran strategis dalam menjaga kualitas demokrasi. Melalui penyelenggaraan pemilu yang inklusif dan adil, KPU turut menerapkan nilai-nilai Wawasan Nusantara karena memastikan semua warga negara memiliki hak politik yang sama, tanpa membedakan daerah, suku, atau latar belakang.
2. Bidang Ekonomi
Wawasan Nusantara mengajarkan bahwa pembangunan ekonomi harus berlandaskan asas pemerataan dan keadilan sosial. Pembangunan tidak boleh hanya berpusat di kota-kota besar, melainkan harus menjangkau seluruh pelosok negeri. Pemerintah perlu memperhatikan potensi daerah serta memberdayakan masyarakat lokal agar tercipta kesejahteraan yang merata di seluruh Indonesia.
3. Bidang Sosial dan Budaya
Indonesia dikenal dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu. Dalam bidang sosial budaya, Wawasan Nusantara mendorong setiap warga negara untuk menghargai perbedaan serta melestarikan budaya daerah sebagai bagian dari identitas nasional.
Masyarakat di Yahukimo, misalnya, dapat menunjukkan penerapan Wawasan Nusantara dengan tetap melestarikan adat istiadat lokal sambil menjaga rasa persaudaraan dan persatuan sebagai bagian dari bangsa Indonesia.
Wawasan Nusantara juga menjadi pedoman dalam menjaga keamanan dan kedaulatan wilayah NKRI. Setiap warga negara memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga ketertiban di lingkungan masing-masing dengan semangat bela negara dan gotong royong.
Wawasan Nusantara merupakan pedoman dasar dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara yang utuh dan harmonis. Konsep ini tidak hanya sekadar teori, tetapi harus diterapkan dalam tindakan nyata sehari-hari.
Dengan memahami dan mengamalkan Wawasan Nusantara, masyarakat Indonesia termasuk di Kabupaten Yahukimo diharapkan mampu memperkuat rasa cinta tanah air, semangat kebersamaan, serta komitmen untuk menjaga keutuhan NKRI.
Melalui penerapan nilai-nilai ini, Indonesia akan tetap berdiri kokoh sebagai negara yang berdaulat, adil, makmur, dan berkepribadian dalam kebudayaan.